Makalah Fisika mengenai GAYA PEGAS
Makalah
Fisika
“GAYA PEGAS”
INDRI HANDAYANI
XI IPA 3
SMA NEGERI 24 BANDUNG
JALAN A.H NASUTION NO. 27 BANDUNG
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga
kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya
yang berjudul “GAYA PEGAS”
Makalah ini berisikan tentang informasi atau yang lebih khususnya membahas pegas karakteristik sertas perspektif GAYA PEGAS. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang GAYA PEGAS.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Makalah ini berisikan tentang informasi atau yang lebih khususnya membahas pegas karakteristik sertas perspektif GAYA PEGAS. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang GAYA PEGAS.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Bandung, 15 Desember
2012
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Elastisitas merupakan salah satu
sifat mekanik bahan yang dapat menunjukkan kekuatan, ketahanan dan kekakuan
bahan tersebut terhadap gaya yang dikenakan padanya. Pada gaya pegas terdapat gaya yang mempengaruninya diantaeanta adalah
hukum hooke.
Adanya pegas mempermudah kehidupan manusia. Maka dari itu
dibuat makalah ini agar lebih spesifik lagi penjelasan tersebut.
1.2
TUJUAN
-mengetahui apa itu gaya pegas
-mengetahui hubungan hukum hooke
dengan gaya pegas
-mengerahui manfaat pegas
-mngetahuihal hal yang
mempengaruhi gaya pegas
BAB
II ISI
Pegas dapa tditemukan pada suspensi
kendaraan bermotor, yang berfungsiuntukmeredam goncangan secara perlahan-lahan
sehingga sistem kembali ke keadaan semula, pegas juga dapat ditemukan pada
sejumlah jembatan-jembatan. Pegas memiliki bentuk yang sederhana. Pegas hanya
berupa lilitan plastik atau logam yang berbentuk spiral. Sifat pegas yang luar
biasa menyebabkannya diterapkan pada berbagaiseni ilmiah dan teknologi.
Besara-besaran yang berhubungan dengan
pegas adalah:
A.Elastisitas
Jika
sebuah pegas ditarik maka ia akan bertambah panjang, akan tetapi jika tarikan
tersebut dihilangkan maka pegas akan kembali ke bentuknya yang semula. Begitu
pula jika kamu menekan sebuah pegas maka pegas tersebut akan semakin pendek,
akan tetapi jika tekananya dihilangkan ia akan kembali ke wujudnya yang semula.
Sifat ini disebut dengan sifat elastis
pegas. Akan tetapi jika pegas ditarik atau ditekan secara berlebihan dan jika
dilepaskan panjangnya berubah maka pegas tersebut telah melampaui batas
elastisitasnya.
B. Tegangan dan
regangan
Untuk bisa membuat suatu pegas
dibutuhkan pengetahuan tentang sifat dari bahan pembua tpegas. Yang perlu kita
ketahui adalah sifat benda tersebut jika diberikan tarikan atau dorongan. Maka
untuk itu kita perlu menegtaui tegangan dan rengangan suatu benda.
Tegangan yang bekerja pada benda
didefinisikan sebagai gaya yang bekerja tiap satu-satuan luas penampang batang,
atau :
Satuan tegangan σ sama dengan pascal
(Pa) adalah N/m2
Sedangkan regangan didefinsikan sebagai
perbandingan perubahan panjang benda dengan panjang mula-mula benda.
Regangan tidak memiliki satuan karena
merupakan perbandingan dalam fraksi yang sama
C.Gaya Pegas
Jika pegas ditarik atau ditekan akan
memperoleh hasil :
(-) Semakin besar gaya tarik dan tekan
yang diberikan, semakin besar pula perubahan panjang pegas
(-)Tangan juga terasa tertarik oleh
pegas jika kita menarik pegas
(-) Tangan juga terasa tertekan oleh
pegas jika kita menekan pegas
Dari hasil diatas kita dapat
menyimpulkan sifat-sifat pegas :
(-) Bila semakin besar perubahan
panjang pegas, gaya pegas juga makin besar
(-) Arah gaya pegas selalu berlawanan
dengan gaya yang diberikan
Hubungan perubaahn panjang dan gaya
pegas dinyatakan dalam hukum Hooke :
……. (0.1)
Dengan :
Tanda negatif menunjukan arah
pegas selalu berlawanan dengan arah perubahan panjang pegas
Dibawah ini adalah hasil percobaan
Gaya
pegas (hokum hooke)
A.Tujuan
:
1.
Untuk mengetahui hubungan antara gaya yang bekerja pada pegas dengan
pertambahan panjang.
2.
Untuk menentukan konstanta pegas.
B.Alat dan
Bahan :
1.
Statip.
2.
Pegas
3.
Mistar
4.
Beban denngan massa yang berbeda.
C.Langkah
Kerja :
1.
Ujung pegas dikaitkan pada statip dan panjang pegas diukur sebagai panjang
mula-mula).
2.
Ujung bawah pegas dikaitkan dengan beban yang massanya paling
kecil.Kemudian panjang pegas diukur sebagai ().
3.
Pertambahan panjang pegas diukur. (∆ - )
4.
Beban pada pegas ditambahkan ,kemudian panjang pegas diukur sebagai .
5.
Pertambahan penjang pegas ditentukan kembali.
6.
Langkah 1-5 terus diulangi untuk massa beban yang berbeda.
D.Hasil Pengamatan :
1.
Tabel Berat Beban Sebagai Gaya Tarik dan hasil .
No.
|
Massa
(m)
|
Berat
Beban ( W= m x g )
|
Gaya
Tarik ( F = W )
|
|
|
1
|
0,050
kg
|
0,050
x 9,8 = 0,490 N
|
0,490
N
|
0,207m
|
0,247m
|
2
|
0,100
kg
|
0,100
x 9,8 = 0,980 N
|
0,980
N
|
0,207m
|
0,312m
|
3
|
0,150
kg
|
0,150
x 9,8 = 1,470 N
|
1,470
N
|
0,207m
|
0,378m
|
4
|
0,200
kg
|
0,200
x 9,8 = 1,960 N
|
1,960
N
|
0,207m
|
0,438m
|
5
|
0,250
kg
|
0,250
x 9,8 = 2,450 N
|
2,450
N
|
0,207m
|
0,507m
|
2.
Tabel Untuk Grafik Antara Gaya Tarik Dengan Pertambahan Panjang Pegas.
No.
|
Gaya Tarik ( F )
|
Massa (m)
|
Pertambahan Panjang (∆ - )
|
F/∆
|
1
|
0,490 N
|
0,050 kg
|
0,040
m
|
12,250
|
2
|
0,980 N
|
0,100 kg
|
0,105
m
|
9,333
|
3
|
1,470 N
|
0,150 kg
|
0,171
m
|
8,596
|
4
|
1,960 N
|
0,200 kg
|
0,231
m
|
8,485
|
5
|
2,450 N
|
0,250 kg
|
0,298
m
|
8,221
|
3.
Gradien garis grafik gaya tarik dengan pertambahan panjang.
= F/∆
= 8,596
=
12,250
= 8,485
=
9,333
= 8,221
4.
Arah Gaya Pegas Terhadap Gaya Berat
:
Arah gaya pegas berlawanan dengan gaya
berat
5.
Persamaan Gaya Tarik Pegas Dengan Pertambahan Panjang
F ~ ∆ ,
Semakin besar gaya tarik pegas ,semakin panjang ∆-nya.
Besar gaya pemulih sama dengan besar gaya yang diberikan
,yaitu F ,tetapi arahn yang berlawanan = - F
= - k ∆ F= k ∆.
E.Simpulan :
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan ,ternyata semakin besar gaya yang
bekerja pada suatu pegas ,maka semakin besar pula pertambahan panjangnya.Hal
ini juga dipengaruhi oleh besarnya massa benda yang mempengaruhi besarnya gaya
tarik pegas.Dimana gaya tarik pegasnya berbanding lurus dengan massa
benda.Besarnya konstanta pegas tergantung dari pada jenis pegas yang bekerja.
D.Susunan Pegas
Dalam penerapannya, terkadang kita
membutuhkan lebih dari satu pegas melainkan sejumlah pegas yang disusun untuk
mendapatkan sifat yang diingunkan.
(-) Susunan pegas secara pararel
Misalkan kita menyambungkan dua pegas
yang tersusun pararel secara vertikal. Setelah diberi beban. Panjang kedua
pegas bertambah.
Pertambahanpanjangpegas total (∆L)
merupakanpenjumlahandariperubahanpanjangpegaspertama (∆L₁) dan yang kedua (∆L₂). Gaya yang bekerja
pada pegas atas sama dengan yang bekerja pada pegas bewah. Gaya tersebut sama
dengan gaya yang diberikan beban, yaitu
Dengan
Jika kef adalah
pengganti dari konstanta susunan kedua pegas tersebut
Dengan demikian diperoleh
Atau
Dengan menghilangkan w pada kedua ruas,
kita mendapatkan konstanta pegas pegas pengganti untuk pegas yang tersusun
pararel yang memenuhi pernyataan
(-) Susunan pegas secara seri
Misalkan dua buah pegas yang tersusun
seri secara vertikal. Setelah diberi beban. Panjang kedua pegas bertambah.
Pertambahan panjang (∆L ) kedua pegas sama. Gaya yang dihasilkan beban terbagi
kepada gaya yang dilakukan pegas pertama (F₁) dan gaya yang dilakukan pegas kedua (F₂), berdasarkan hukum
hooke, diperoleh
Dengan
Jika konstanta kef merupakan
konstanta pengganti pegas
Gaya kebawah dan total gaya ke atas
haruslah sama
Atau
Jika ∆Ldihlangkan pada kedua ruas maka
diperoleh konstanta pegas pengganti untuk pegas tersusun seri dalam pernyataan
E.Osilasi Benda di
Antara Dua Pegas
Misalkan sebuah benda diletakan
diantara dua pegas. Kedua pegas masing-masing ujungnya dikaitkan pada benda dan
ujung-ujung lainnya pada titik diam. Jika benda disimpangkan ke kanan sejauh
dari posisi seimbang maka
(-) Pegas yang ada di kiri benda
melakukan gaya tarik kearah kiri sebesar F₁=k₁∆x
(-) Pegas yang ada di kanan benda
melakukan gaya dorong kearah kiri sebesar F₂=k₂∆x
Total dari gaya yang dialami benda ke
arah kiri adalah
Jika kef adalah
pengganti konstanta efektif pegas, maka akan didapat persamaan
Jika melihat dari perbandingan
persamaan (0.12)dan (0.13), maka dapat disimpulkan bahwa
konstanta efektif pegas untuk susunan diatas sama dengan hasil penjumlahan dari
kedua konstanta pegas
F. Manfaat pegas
Sepeda Motor atau MobilSalah satu pemanfaatan sifat elastisitas adalah pada sepeda motor atau mobil. Gambar di bawah ini adalah pegas yang digunakan sebagai peredam kejutan pada kendaraan sepeda motor. Istilah kerennya pegas digunakan pada sistem suspensi kendaraan bermotor. Tujuan adanya pegas ini adalah untuk meredam kejutan ketika sepeda motor yang dikendarai melewati permukaan jalan yang tidak rata. Ketika sepeda motor melewati jalan berlubang, gaya berat yang bekerja pada pengendara (dan gaya berat motor) akan menekan pegas sehingga pegas mengalami mampatan. Akibat sifat elastisitas yang dimilikinya, pegas meregang kembali setelah termampatkan. Perubahan panjang pegas ini menyebabkan pengendara merasakan ayunan. Dalam kondisi ini, pengendara merasa sangat nyaman ketika sedang mengendarai sepeda motor. Pegas yang digunakan pada sepeda motor atau kendaraan lainnya telah dirancang untuk mampu menahan gaya berat sampai batas tertentu. Jika gaya berat yang menekan pegas melewati batas elastisitasnya, maka lama kelamaan sifat elastisitas pegas akan hilang
Perancang sepeda motor telah memperhitungkan beban maksimum yang dapat diatasi oleh pegas (biasanya dua orang). Pegas bukan hanya digunakan pada sistem suspensi sepeda motor tetapi juga pada kendaraan lainnya, seperti mobil, kereta api, dkk. Pada mobil, terdapat juga pegas pada setir kemudi. Untuk menghindari benturan antara pengemudi dengan gagang setir, maka pada kolom setir diberi pegas. Berdasarkan hukum I Newton (Hukum Inersia), ketika tabrakan terjadi, pengemudi (dan penumpang) cenderung untuk terus bergerak lurus. Nah, ketika pengemudi bergerak maju, kolom setir tertekan sehingga pegas memendek dan bergeser miring. Dengan demikian, benturan antara dada pengemudi dan setir dapat dihindari.
Kasur Pegas (Spring Bed)
Contoh lain adalah kasur pegas. Ketika Anda duduk atau tidur di atas kasur pegas, gaya beratmu menekan kasur. Karena mendapat tekanan, maka pegas kasur termampatkan. Akibat sifat elastisitasnya, kasur pegas meregang kembali. Pegas akan meregang dan termampat, demikian seterusnya. Akibat adanya gaya gesekan, maka suatu saat pegas berhenti bergerak. Dirimu yang berada di atas kasur merasa sangat empuk akibat regangan dan mampatan yang dialami oleh pegas kasur.
Alat Peregang Otot
seorang pria berolah raga untuk melatih otot-otot dada agar kokoh dan kekar. Alat olah raga ini memanfaatkan sifat elastisitas pegas. Pada alat ini pegas ada pada bagian belakang. Sifat elastisitas banyak dimanfaatkan untuk produk teknologi.
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
GAYA PEGAS merupakan doeongan
ataupun tarikan yang bekerja pada pegas. Gaya pada pegasd dipengaruhi oleh
konstanta. Konstanta ini akan menentukan pertambahan panjang benda. Gaya pegas
yamg bekerja akan sebanding dengan massa benda. Pada penyusunan pegas terdapat
3 cara yaitu pegas disusun secara seri, parallel dan seri paralel.
Banyak sekalipenggunaan pegas pada kegidupan sehari-hari
diantaranya yang biasa kita
jumpai sehari-hari adalah kasur pegas. Ketika kita duduk di atas kasur pegas,
gaya berat tubuh kita akan menekan kasur sehingga kasur termampatkan, namun
karena elastisitas dari pegasnya, maka pegas meregang kembali. Sehingga kita
merasa empuk di kasur ini karena regangan dan mampatan pegas.
3.2 SARAN
Semoga dengan selesainya makalah ini diharapkan
agar para pembaca dapat lebih mengetahui dan memahami tentang GAYA PEGAS.
DAFTAR PUSTAKA
http://engineeringxxx.blogspot.com/2012/05/makalh-pegas.html
Kak di mohon bantuanya mampir ya kak karena disini juga ada kak
ReplyDeletehttps://medium.com/@ctworksss6/bed-808995d399b2
.